Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menit-menit Mencekam Brigadir J di Rumah Ferdy Sambo, Pacar Sempat Dengar Suara Aneh : Ada Apa?

 Menit-menit Mencekam Brigadir J di Rumah Ferdy Sambo, Pacar Sempat Dengar Suara Aneh : Ada Apa?

KOLASE Metro TV
Menit-menit mencekam Brigadir J sebelum tewas, pacar sempat dengar suara aneh 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Menit-menit terakhir Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo menguak kasus kematiannya yang hingga kini masih misteri.

Brigadir J atau Brigadir Yosua Hutabarat ini ternyata hanya 23 menit tinggal di rumah dinas Ferdy Sambo sebelum ditemukan tewas.

Ajudan Ferdy Sambo itu diketahui meninggal dunia akibat peristiwa baku tembak

Hingga hari ke-25 kematian Brigadir J, Selasa (2/8/2022), belum ada tersangka ataupun kejelasan bagaimana sebenarnya peristiwa sebenarnya.

Namun, Komnas HAM perlahan menguak video CCTV yang merekam situasi mencekam di rumah Ferdy Sambo, antara pukul 16.37 hingga 17.00 WIB. 

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik menjelaskan, sebelum pukul 16.37 WIB, situasi masih normal dan tidak terjadi apa-apa. 

Berdasarkan rekaman CCTV, Brigadir J tampak masih hidup dan terlihat bersama rombongan Putri Candrawathi serta ajudan yang lain.

Mereka rupanya terlihat baru pulang dinas dari Magelang, Jawa Tengah.


"Namun, setelah pukul 16.37 WIB, terjadi situasi yang mencekam," ujar Ahmad Taufan Damanik.

Pada menit tersebut, kata Damanik rombongan istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi pergi dari rumah pribadi menuju rumah dinas yang menjadi TKP penembakan.

Jarak antara rumah pribadi dan rumah dinas Irjen Ferdy Sambo ini hanya 500 meter.

Kala itu, Brigadir J, Putri Candrawathi hingga para ajudan baru saja selesai tes PCR.

Menit-menit mencekam Brigadir J sebelum tewas, pacar sempat dengar suara aneh
Menit-menit mencekam Brigadir J sebelum tewas, pacar sempat dengar suara aneh

"Jam 16 an, kurang lebih, ibu (istri Ferdy Sambo,-Red), dengan didampingi orang yang sama, kecuali asisten rumah tangganya itu pindah ke rumah dinas yang sekarang diduga sebagai TKP itu," kata Ahmad Taufan Damanik, Selasa (2/8/2022). 

Setelah Putri Chandrawathi pergi ke rumas dinas, lanjut Ahmad Taufan Damanik, Irjen Ferdy Sambo juga meninggalkan rumah pribadinya. 

Namun, Irjen Ferdy Sambo tidak menuju ke rumah dinas, melainkan pergi ke arah lain. 


"Kira-kira beberapa menit kemudian, pak Ferdy Sambo ini juga meninggalkan rumah pribadi itu dengan arah yang berbeda, dengan adc (ajudan) dan motor patwal yang sama," katanya. 

Setelah itu, pada pukul 17.00 WIB, atau sekitar 23 menit setelah istrinya pergi ke rumah dinas, mobil Ferdy Sambo berhenti. 

Menurut keterangan penyidik kepada Ahmad Taufan Damanik, mobil Ferdy Sambo berhenti karena menerima telepon dari istrinya yang mengabarkan terjadinya penembakan

"Baru beberapa menit berjalan kira-kira, dari CCTV tetangga yang lain ya, itu kelihatan motor patwalnya berhenti, mobilnya (Irjen Ferdy Sambo) berhenti. Kata penyidik, itu karena ada telepon dari ibu ke pak Ferdy ini yang menjelaskan ada masalah itu. Ia berusaha berbalik, mobil berusaha berbalik, motor berbalik," terangnya. 

Setelah itu, beberapa menit kemudian, istri Ferdy Sambo terekam CCTV berjalan ke rumah pribadi sambil menangis.

"Setelah itu tidak berapa lama, dari CCTV rumah satunya lagi rumah pribadi itu, kelihatan ibu kembali ke rumah pribadi dengan didampingi asistennya yang itu menunjukkan wajahnya menangis," jelasnya. 


Ini rentetan kronologi kematian Brigadir J versi Komnas HAM:

Pukul 15.29 WIB

Irjen Ferdy Sambo datang dari Yogyakarta di rumah pribad di Jalan Saguling, Duren Tiga Jakarta.

Kala itu, Irjen Ferdy Sambo tidak bersama rombongan P[utri Candrawathi dan para ajudan, lantaran ia naik pesawat.

Pukul 15.40 WIB

Istri Irjen Ferdy Sambo tiba di Jakarta dari Magelang bersama rombongan ajudan, termasuk Bharada E dan Brigadir J.

Berangkat dari Magelang sekira pukul 10.00 WIB.

Sosok Vera Simanjuntak, kekasih Brigadir J, ternyata punya profesi mulia.
Sosok Vera Simanjuntak, kekasih Brigadir J, ternyata punya profesi mulia. (Kolase Ist/Facebook)

Perjalanan dari Magelang ke Jakarta itu pun menghabiskan waktu hingga 5 jam lebih.

"Ada almarhum Yosua, ada Bharada E, ada 2 ART, dan 2 lagi stafnya, termasuk ADC senior," ungkap Damanik.

Pukul 15.43 WIB

Rombongan melakukan tes PCR.

"Kira-kira tiga menit setelah itu (tiba dari Magelang), mereka keluar dan PCR. Yang PCR itu Ibu, dengan ADC, asisten rumah tangga, dan Joshua, termasuk Bharada E," kata Taufan.

Pukul 16.31 WIB

Kekasih  Brigadir J, Vera Simanjuntak menghubungi almarhum.

Brigadir J mencari tempat lebih sepi, karena tengah berkumpul rekan ajudan yang lain.

"Almarhum ini sempat bilang sebentar-sebentar," ucapnya.

Menurut Taufan, sesaat sebelum menerima telepon dari Vera Simanjuntak, Brigadir J terlihat ngobrol dan tertawa-tawa bersama rekan-rekannya.

Pacar korban mendengar suara almarhum mengobrol, berisisik dan tertawa-tawa,".

"Ada apa?" tanya kekasih Brigadir J

Pukul 16.37 WIB

Tes PCR selesai, rombongan Putri Candrawathi pindah ke rumah dinas yang berjarak 500 meter dari rumah pribadi Irjen Ferdy Sambo, tepatnya di Komplek Polri Jalan Duren Tiga Nomor 46.

Jeda beberapa menit, Irjen Ferdy Sambo juga keluar dari rumah pribadi.

Namun, ia tak menuju rumah dinas, melainkan ke arah berbeda.

Pukul 17.00 WIB

Mobil yang ditumpangi Irjen Ferdy Sambo berhenti, diduga saat Putri menelepon melaporkan peristiwa adu tembak di rumah dinas.

"Kata penyidik, ada telepon untuk Pak Sambo dari istrinya yang menjelaskan ada peristiwa itu," ujar Taufan.

Taufan menambahkan, sementara mobil dan patwal berusaha putar balik, Irjen Ferdy Sambo berlari menuju rumah dinas.

Sementara itu, Putri Candrawathi terlihat menangis ketika kembali ke rumah pribadi seusai insiden adu tembak.

"Dari CCTV satu lagi di rumah pribadi itu, kelihatan Ibu kembali ke rumah didampingi asisten yang menunjukkan wajahnya menangis," tandas Taufan