Geli-geli Sedap, Pengakuan Putri Candrawathi Soal Motif 18+ yang Buat Suaminya Murka ke Brigadir J Bikin Geleng-geleng, Simak Nih!
Geli-geli Sedap, Pengakuan Putri Candrawathi Soal Motif 18+ yang Buat Suaminya Murka ke Brigadir J Bikin Geleng-geleng, Simak Nih!
Pengakuan Istri mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi soal motif dewasa dibalik pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat (Brigadir J) benar-benar bikin melongo. Pasalnya dalam tiga kesempatan berbeda, Putri memberi pengakuan yang berbeda-beda.
Pertama Putri Candrawathi menyebut Brigadir J telah melecehkannya di kamar, tetapi keterangan itu berubah di kemudian hari, dia mengaku mengaku Brigadir J masuk ke kamarnya dan melucuti bajunya.
Keterangan ini juga kembali berubah pada pengakuan ketiga Putri Candrawathi, dimana dia menyebut dirinya tengah berbaring di kasur ketika Brigadir J masuk ke kamar dan melakukan kontak fisik.
Soal keterangan yang tak konsisten Putri Candrawathi itu, Pakar tata negara Refly Harunpun angkat bicara. Refly mengatakan bisa Putri sedang merancang skenario baru untuk menyelamatkan dirinya dan suaminya dalam kasus pembunuhan ini.
Tidak hanya itu Refly Harun juga mengatakan, pernyataan yang berubah-ubah dari Putri juga bisa terjadi lantaran yang bersangkutan malu mengakui motif yang sesungguhnya.
"Kalau kita melihat keterangan Putri tersebut, maka ada dua hal yang terbayang dalam benak saya adalah satu dia ingin membuat skenario yang barangkali bisa meringankan hukuman dia dan suaminya, terutama suaminya karena dia bilang masih cinta sekaligus barangkali menebus rasa bersalah. We don't know exactly (Kita tidak tahu tepatnya)," kata Refly Harun di saluran Youtube miliknya dilihat Rabu (24/8/2022)
Mantan Staf ahli Mahkamah Konstitusi itu sendiri sebetulnya meragukan pengakuan Putri soal motif dewasa dalam kasus ini, sebab Putri sendiri mengaku Brigadir J sudah dianggap seperti anak sendiri, hal ini juga diamini oleh keluarga Brigadir J.
"Tapi jangan lupa, ini kan cerita tentang orang dewasa, orang yang barang kali ada masalah dalam hubungan rumah tangga, kemudian masuk orang lain dan orang lain barang kali menghibur atau katakanlah obat lara. Kira-kira begitu lah,"
"Tapi sekali lagi, ini terkait dengan dua hal tentunya. Apakah dia ingin meringankan hukuman bahwa motif membunuh adalah motif yang justified karena istri diganggu, dilecehkan, tapi motif lain adalah barang kali dia malu mengungkapkan yang sesungguhnya," katanya menambahkan.
