Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

KEJADIAN di Magelang yang Sebenarnya Diumbar Susi ART Ferdy Sambo, Putri Candrawathi dan Kuat Lakukan Hal Terlarang? Susi Bilang Begini


Artikel
drawathi
Sumber :
  • Kolase Tvonenews.com

Kejadian di Magelang yan











Kejadian di Magelang yang Sebenarnya Diumbar Susi ART Ferdy Sambo, Putri Candrawathi dan Kuat Lakukan Hal Terlarang? Susi Bilang Begini

Jakarta - Kejadian di Magelang yang Sebenarnya Diumbar Susi ART Ferdy Sambo, Putri Candrawathi dan Kuat Lakukan Hal Terlarang? Susi Bilang Begini

Isu terkait perselingkuhan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi dengan Kuat Maruf tidak terbukti. Hal ini dikatakan Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto.

Dalam keterangannya, Agus Andrianto menyebut bahwa isu Putri Candrawathi berselingkuh dengan asisten rumah tangga (ART) dan sopirnya sendiri, yaitu Kuat Maruf ramai dibicarakan.

Namun, Komjen Agus mengatakan, isu perselingkuhan Putri Candrawathi dengan Kuat Maruf tidak terbukti karena adanya keterangan saksi dan para tersangka yang diperoleh penyidik untuk kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.


Putri Candrawathi dan Kuat Maruf. (ist)

“Karena Kuat Maruf baru seminggu masuk kerja setelah hampir dua tahun berhenti karena pandemi Covid-19. Kuat Maruf kena Covid-19. Hal itu terkonfirmasi dari saksi-saksi yang lainnya,” kata Komjen Agus, Senin (6/9/2022), dilansir Antara.

Pada saat rekonstruksi peristiwa di Magelang, Kuat Maruf berada di dalam kamar Putri Candrawathi lebih dulu daripada Brigadir J.

Ini menimbulkan pertanyaan di masyarakat hingga memunculkan isu perselingkuhan.

Namun, saat kejadian tersebut ada saksi lain yang berada di lokasi, yaitu Susi.

Adapun Susi adalah ART keluarga Ferdy Sambo.


Putri Candrawathi, Kuat Maruf, dan Brigadir J. (ist)

Saat kejadian, Susi ada di tangga dekat kamar. Sedangkan, Kuat Maruf yang berada di bawah sedang merokok melihat Brigadir J mengendap-endap keluar dari kamar Putri Candrawathi.

Sebelumnya, Susi mendengar Putri Candrawathi diduga sedang menangis, merintih atau ekspresi lainnya.

“Hal ini terkomunikasi antara S (Susi) dan KM (Kuat). KM ada di kamar untuk memastikan kondisi PC (Putri) yang ada di kamar terduduk di depan kamar mandi dikuatkan dengan keterangan S,” katanya.

Adapun Putri Candrawathi dan Kuat Maruf ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan berencana Brigadir J bersama tiga tersangka lainnya antara lain Irjen Ferdy SamboBharada Richard Eliezer atau Bharada E dan Bripka Ricky Rizal atau Brigadir RR.

Kelima tersangka disangkakan Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 juncto Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP ancaman maksimal hukuman mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama-lamanya 20 tahun.

Bharada E Cerita ke Deolipa

Dugaan adanya 'hubungan terlarang' yang dijalin antara istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi dengan Kuat Maruf masih menjadi perbincangan panas ketika hal tersebut diungkapkan mantan pengacara Bharada Richard Eliezer (Bharada E), Deolipa Yumara.

Dalam dialog yang dilakukannya di Kabar Petang tvOne beberapa waktu lalu, Deolipa Yumara menyebut bahwa motif Ferdy Sambo menghabisi Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J karena diduga Brigadir J mengetahui aib Putri Candrawathi dan Kuat Maruf.

Dalam kesempatan tersebut, Deolipa mencoba mematahkan dugaan sebelumnya yang menyebut bahwa Putri Candrawathi dilecehkan oleh Brigadir J.


Putri Candrawathi saat menghadiri rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J, Selasa (30/8/2022). (Tvonenews.com/Julio Trisaputra)

Justru, kata Deolipa, berdasarkan perbincangannya bersama Bharada E saat itu, Brigadir J diduga mengetahui hal terlarang yang dilakukan oleh Putri Candrawarthi dan Kuat Maruf di Magelang.

"Bharada E tidak merasakan langsung ya, tapi dia berpikir. Boleh dong berpikir? Jadi dugaan dia, ada sesuatu yang terjadi (antara Putri dan Kuat) dan diketahui Yosua (Brigadir J)," kata Deolipa, seperti melansir tayangan Kabar Petang tvOne, Senin (29/8/2022).

Menurut cerita yang didapat Deolipa dari Bharada E, saat di Magelang itu hanya ada empat orang, yakni Brigadir J, Susi (ART), Kuat (ART), Putri Candrawathi. 

Karena Susi dianggap tidak ada kaitannya dengan kasus pembunuhan Brigadir J, maka, kata Deolipa, dua orang saja yang diduga merencanakan pembunuhan.

"Susi enggak ikutan karena dia di bawah. Nah tinggal tiga kan, tapi yang dua ini (Kuat Maruf dan Putri Candrawathi) sepakat ngebunuh si Yosua (Brigadir J), itu saja logikanya," kata Deolipa.

Tak hanya itu, kecurigaan soal adanya dugaan hubungan terlarang antara Kuat Maruf dan Putri Candrawathi juga, kata Deolipa, sempat dibicarakan Bharada E.


Tersangka kasus pembunuhan Brigadir J, Kuat Maruf. (Tvonenews.com/Julio Trisaputra)

Saat itu, Bharada E sempat menaruh rasa curiga terhadap gera-gerik Putri dan Kuat.

"Kata Si Eliezer (Bharada E), saya curiga Bang, ada sesuatu antara Kuat dan Putri. Aroma-aroma (hubungan terlarang) itu sebenernya mereka (Bharada E dan Brigadir J) sudah tahu," kata Deolipa.

Terkait dugaan adanya momen Brigadir J 'menggendong-gendong' Putri Candrawathi seperti yang dikatakan Kuat Maruf kepada penyidik saat itu pun buru-buru ditepis Deolipa.

Menurut Deolipa, hal tersebut justru bisa jadi sebaliknya, alias Kuat Maruf yang menggendong-gendong Putri.

"Itu mungkin kebalikannya ya, Yosua (Brigadir J) lihat Putri digendong sama si Kuat, kan begitu. Nih blak-blakan aja ya, Putri digendong sama Kuat, ketahuan sama Yosua (Brigadir J), akrena ketahuan, Putri dan Kuat harus buru-buru dong 'membersihkan diri' ke Sambo, daripada bunyi semua kan, ya sudah," kata Deolipa.

Menurut Deolipa, setelah hal tak senonoh diketahui Brigadir J, Putri yang panik langsung menelepon Ricky (Brgadir RR), dan Kuat Maruf menelepon Sambo suruh datang," kata dia.


Putri Candrawathi, Kuat Maruf, dan Brigadir J. (ist)

"Sudah ketahuan si Yosua (Brigadir J), Putri nelepon Ricky sambil nangis-nangis, Kuat juga menelepon Sambo sambil nangis-nangis," katanya.

Kecurigaan Bharada E terkait adanya dugaan hubungan terlarang antara Putri dan Kuat itu, kata Deolipa, tak pernah disampaikan dalam BAP, dan juga tak disampaikan pada Ferdy Sambo.

"Si Eliezer ini kan temen dekatnya si Yosua (Brigadir J), kecurigaannya jelas tidak disampaikan di BAP, dan juga kecurigannya tidak disampaikan secara lisan oleh Eliezer ke Ferdy Sambo. 

Kemudian setelah rombongan Ferdy Sambo pulang dari Magelang menuju Jakarta, Putri, kata Deolipa menolak satu mobil atau disopiri Brigadir J.

"Pada saat pulang, Putri enggak mau Yosua (Brigadir J) satu mobil dengannya dan juga Kuat Maruf. Jadi Kuat yang nyetir, di sampingnya ada Eliezer, di belakangnya ada Susi dan Putri. Yosua (Brigadir J) disuruh pindah ke mobil belakang. Dia bareng sama Ricky, dia dikawal Ricky," kata Deolipa.

Menurut Deolipa, Putri dan Kuat Maruf sudah merencanakan sesuatu yang negatif untuk Yosua (Brigadir J).

Adapun Deolipa menyebut bahwa hal itu buntut dari dugaan terpergoknya Kuat dan putri di Magelang oleh Brigadir J.

"Kan Si Kuat dan Putri ini ketahuan, nah sudahlah mungkin 'dimatiin' aja nih si Yosua (Brigadir J). Akhirnya Sambo dipanas-panasin, memprovokasi Sambo, timbulah pembunuhan berencana itu, itu alasan kenapa si Putri termasuk dalam pembunuhan berencana juga," kata Deolipa.

Berhubungan Intim?

Bekas pengacara Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E, Deolipa Yumara angkat bicara terkait dugaan motif Ferdy Sambo menghabisi Brigadir J, hingga bicarakan soal aib yang terjadi antara Kuat Maruf dan Putri Candrawathi.

Menurut Deolipa Yumara, di kasus pembunuhan Brigadir J, seolah motif jadi tidak penting untuk diungkap, hal itu diduga karena motif pembunuhan itu berbau aib keluarga.

"Motif bisa apa aja dibikin, tapi jangan sampai motifnya dibikin Yosua atau Brigadir J melecehkan Putri Candrawathi. Enggak ada itu," kata Deolipa Yumara, seperti dilansir dari tayangan Kabar Petang tvOne, Senin (29/8/2022).


Putri Candrawathi, Brigadir J, dan Kuat Maruf. (ist)

Adapun Deolipa Yumara mengatakan bahwa tak ada motif Brigadir J melecehkan Putri Candrawathi, justru kata dia, aib ada pada istri Ferdy Sambo itu dan ART keluarga Sambo, Kuat Maruf.

"Enggak ada itu Yosua (Brigadir J) melecehkan Putri, yang ada justru Kuat Maruf dan Putri ketahuan Making Love (ML) oleh Yosua (Brigadir J)," kata Deolipa Yumara.


Mantan pengacara Richard Eliezer (Bharada E), Deolipa Yumara. (tvOne)

Menurut Deolipa, sesaat setelah Kuat Maruf dan Putri Candrawathi diduga terpergok oleh Brigadir J tengah melakukan hal tak senonoh, Kuat lalu mengejar Brigadir J.

"Kuat Maruf dan Putri Candrawathi ketahuan Making Love (ML), lalu Putri yang panik lapor ke Ricky Rizal (Brigadir RR) supaya datang, sedangkan Kuat Maruf melapor ke Ferdy Sambo dan menceritakan seolah ada kejadian begini begini, padahal Yosua (Brigadir J) ini korban," katanya.

Sementara keterangan yang menyebut ketika ada kejadian tak senonoh terjadi di Magelang yang menyebut bahwa Kuat Maruf tak ada di dalam rumah, langsung dibantah oleh Deolipa.

Menurut Deolipa, Kuat Maruf justru yang ada di dalam dan diduga melakukan hal tak senonoh dengan Putri Candrawathi.

"Kuat Maruf di dalem dong, di lantai atas, kata siapa dia di luar rumah," kata Deolipa.


Putri Candrawathi dan Brigadir J. (ist)

Adapun dugaan soal adanya tindakan tak senonoh yang diduga dilakukan Putri Candrawathi bersama Kuat Maruf itu, kata Deolipa, diperkuat dengan kecurigaan Bharada E.

Adapun Deolipa mengaku bahwa Bharada E sempat mengatakan kepadanya, dia (Bharada E) curiga Kuat Maruf dan Putri Candrawathi ada hubungan spesial.

"Eliezer (Bharada E) kan ngomong, saya curiga bang, itu si Kuat Maruf sama Putri Candrawathi (punya hubungan), si Yosua dikorbanin," kata Deolipa, menirukan kata-kata yang diucapkan Bharada E.


Brigadir J, Kuat Maruf, dan Bharada E. (kolase Tvonenews.com)

Adanya dugaan tindakan tak senonoh antara Kuat Maruf dan Putri Candrawathi itu, kata Deolipa, justru tidak diketahui Ferdy Sambo.

"Si Kuat dan Putri sama-sama pinter simpan rahasia," katanya. 

Kejadian di Magelang Versi Kuat Maruf

Sementara itu, sebelumnya, anggota Komisi III DPR RI Fraksi PAN Sarifuddin Sudding mengaku mendapatkan informasi mengenai kronologi peristiwa pemicu pembunuhan terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J dan diduga ada kaitannya dengan Putri Candrawathi.

Adapun hal itu disampaikan dalam rapat Komisi III DPR bersama Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Rabu (24/8/2022).

Menurut keterangan yang didapat Sarifuddin Sudding, KM alias Kuat Maruf si ART Irjen Ferdy Sambo memergoki Putri Candrawathi nangis sesenggukan dengan kondisi pakaian yang acak-acakan.


Istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi dan Brigadir J. (ist)

"Kuat (asisten rumah tangga atau ART) melihat ibu Putri Candrawathi nangis dalam kamar, pakaian acak-acakan sambil menangis," ujar Sudding dilansir dari VIVA.co.id.

Sebelumnya, pada 4 Juli 2022 KM alias Kuat Maruf melihat Brigadir J berupaya untuk membopong Putri Candrawathi yang tertidur di sofa untuk dibawa ke kamar. Menurut pengakuan Kuat Maruf, Brigadir J kala itu tiba-tiba mendekati Putri Candrawathi istri Irjen Ferdy Sambo.

Adapun Brigadir J, menurut Kuat Maruf, berupaya membopong Putri sambil berkata 'jangan di sini dong'. Kuat Maruf mengaku menyaksikan langsung peristiwa itu.

Saat itu, Kuat Maruf mengaku langsung terkejut dan meneriaki Brigadir J untuk tidak menggendong Putri. "Kamu siapa. Nggak ada yang angkat-angkat Ibu".

Menurut pengakuannya di depan penyidik, Kuat Maruf belum melaporkan peristiwa itu ke Irjen Ferdy Sambo.

Selanjutnya pada Kamis (7/7/2022), Kuat Maruf kembali memergoki Brigadir J sedang berada di kamar Putri Candrawathi di lokasi yang sama. 


Sosok Putri Candrawathi. (ist)

"Kemudian, ada kejadian pada sore hari, jam 17.30, menjelang Magrib. Ini sebenarnya pemicu,¨ kata Sudding.

Sudding menyampaikan pengakuan KM yakni Brigadir J terlihat keluar kamar Putri Candrawathi dengan mengendap-endap sehingga ditegur oleh Kuat Ma´ruf.

"Kenapa masuk ke kamar ibu? Kemudian lari," sambungnya.

Adapun Kuat Maruf kemudian melaporkan hal itu ke Brigadir Ricky Rizal yang langsung menyita pistol HS 9 dan senjata laras panjang milik Brigadir J.

Putri Candrawathi. (ist)

Adapun KM juga menyarankan Putri Candrawathi untuk melaporkan kejadian tersebut ke Irjen Ferdy Sambo.

"Malam harinya, jam 11 malam, Putri melaporkan apa yang dia alami pada sore hari itu ke Sambo lewat telepon. Karena pada jam 7.30 menjelang Magrib, Kuat melihat ibu nangis dalam kamar, pakaian acak-acakan sambil menangis," kata Sudding.

Refly Harun Beri Tanggapan Soal Pengakuan KM Si ART Irjen Ferdy Sambo 

Irjen Ferdy Sambo kini resmi jadi tersangka kasus pembunuhan Brigadir J atau Brigadir Yosua. Selain Sambo, KM alias Kuat Ma´ruf yang merupakan asisten rumah tangga juga terseret jadi tersangka, bersama dengan Bripka RR dan Bharada E.

Hingga kini motif pembunuhan yang diperintah Irjen Ferdy Sambo masih menjadi teka-teki namu muncul fakta baru yang diduga menjadi alasan Sambo untuk menghabisi nyawa ajudannya sendiri, Brigadir J.

Dilansir dari kanal Youtube Refly Harun pada Senin (15/8/2022), ada pengakuan dari salah satu tersangka yang terlibat dalam kasus pembunuhan Brigadir J, yakni Kuat Ma´ruf si asisten rumah tangga. Refly membahas bahwa KM memergoki kejadian janggal di Magelang yakni Putri Candrawathi dan Brigadir J terlihat duduk berdekatan di sofa dan kamar.

Dari kejadian itu, diduga Putri Candrawathi dan Yosua memiliki kedekatan khusus. Diduga Kuat melaporkan kejadian itu kepada Ferdy Sambo sehingga membuatnya marah besar. Menanggapi pernyataan KM atau Kuat Ma´ruf, Refly Harun mempertanyakan tentang kebenaran dari pengakuan KM.

¨Let´s say itu yang benar jadi pemicu, apakah itu setimpal untuk merencanakan pembunuhan?¨ tanya Refly Harun.