TRIBUNMANADO.CO.ID - Akhirnya penjelasan terkait kejadian di Magelang dalam kasus pembunuhan Brigadir J disampaikan Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto.

Komjen Agus Andrianto menjawab spekulasi publik setelah melihat rekonstruksi pembunuhan Brigadir J beberapa waktu lalu.

Isu hubungan terlarang hingga pelecehan pun menyeruak. 

Nama ART Susi hingga sopir Kuat Maruf keluarga Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo ikut terseret.

Susi memberikan keterangan peristiwa yang terjadi di Magelang, sehari sebelum Brigadir J dieksekusi Ferdy Sambo di rumah dinasnya, kawasan Komplek Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.


Diketahui Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto menolak adanya isu perselingkuhan antara istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, dengan Kuat Maruf.

Menurut Agus, isu dugaan perselingkuhan itu tidak terbukti berdasarkan keterangan dari saksi dan para tersangka pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

"Kuat Maruf baru seminggu masuk (kerja) setelah hampir dua tahun (berhenti) karena pandemi Covid-19.

Kuat Maruf kena Covid, hal itu terkonfirmasi dari saksi-saksi yang lainnya,” kata Agus saat dikonfirmasi, Senin (5/9/2022), dikutip dari Antara.

Susi ART Ferdy Sambo Dengar Putri Candrawathi Merintih di Rumah Magelang, Om Kuat Maruf dalam Kamar
Susi ART Ferdy Sambo Dengar Putri Candrawathi Merintih di Rumah Magelang, Om Kuat Maruf dalam Kamar© Disediakan oleh TribunManado.co.id

Dalam rekonstruksi peristiwa yang terjadi di Magelang, Jawa Tengah, Kuat Maruf berada di dalam kamar Putri Candrawathi lebih dulu daripada Brigadir J.

Hal inilah yang menimbulkan spekulasi di masyarakat.

Namun Agus mengatakan, pada saat kejadian tersebut terdapat saksi lain di lokasi, yakni Susi, asisten rumah tangga keluarga Ferdy Sambo.

Susi ada di tangga dekat kamar dan Kuat Maruf yang berada di bawah sedang merokok melihat Brigadir J mengendap-endap keluar dari kamar Putri Candrawathi.

Sebelumnya, Susi mendengar Putri Candrawathi diduga sedang menangis, merintih atau ekspresi lainnya.

“Susi mendengar PC diduga sedang menangis, merintih atau ekspresi lain. Hal ini terkomunikasi antara S (Susi) dan KM (Kuat).

KM ada di kamar untuk memastikan kondisi PC (Putri) yang ada di kamar terduduk di depan kamar mandi dikuatkan dengan keterangan S,” ungkap Agus.

Kabareskrim Komjen Agus Andrianto mengungkapkan asisten rumah tangga (ART) Susi mengaku mendengar rintihan dari Putri Candrawathi pada tanggal 7 Juli di Magelang. 

Namun Komjen Agus membantah adanya perselingkuhan antara Kuat Maruf dengan Putri Candrawathi.

Singgung Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi yang kecolongan soal laporan dugaan pelecehan

Komjen Agus menyayangkan Putri Candrawathi ataupun Ferdy Sambo yang tidak membuat laporan soal dugaan pemerkosaan di Magelang itu.

Keputusan melaporkan dengan TKP Duren Tiga dan bukan Magelang justru menjadi blunder karena kemalangan yang diduga dialami Putri Candrawathi dilaporkan salah alamat.

"Sayangnya mereka tidak melaporkan kejadian tersebut kepada kepolisian (Polres), sehingga tak ada olah TKP

dan pengambilan bukti-bukti terkait kejadian (di Magelang) tersebut,” ujar Komjen Agus kepada wartawan di Jakarta dikutip dari Kompas.TV, Senin (5/9/2022).

Komjen Agus juga mengatakan, terkait narasi pemerkosaan yang muncul harus didukung dengan bukti.

“Apapun yang dinarasikan bagi kami penyidik ya harus didukung alat bukti yang ada,” ucap Agus.

Akhirnya Terungkap Alasan Kuat Maruf Tertawa Lepas Usai Adegan Rekonstruksi di Kamar Bareng Putri
Akhirnya Terungkap Alasan Kuat Maruf Tertawa Lepas Usai Adegan Rekonstruksi di Kamar Bareng Putri© Disediakan oleh TribunManado.co.id

Adapun sebelumnya, Komjen Agus pernah menyampaikan bahwa hanya Allah SWT, Putri Candrawathi,

dan almarhum Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, yang tahu pasti apa yang terjadi di Magelang itu.

Sebab, penyidik yang melakukan penelusuran di Magelang tidak menemukan CCTV di rumah tersebut.